Selasa, 10 November 2009

Pertanyaan Konyol dari mu

Kemarin…kau bertanya bagaimana hatiku. Apakah aku baik-baik saja? Pertanyaan yang membahagiakan, sekaligus terdengar konyol. Bahagia Karena kau masih peduli padaku, bahagia karena sebelumnya kau jarang bertanya bagaimana kabarku. Konyol karena kau juga tahu jawabannya. Sudah kukatakan…suatu kali, kita harus berbohong bukan karena kita ingin tapi terpaksa. Tak mungkin kukatakan aku sedang tak baik, tak mungkin aku bilang hatiku sudah hancur semenjak kuputuskan membiarkanmu berlalu. Tak mungkin… tapi apa boleh buat. Akhirnya yang keluar dari mulutku hanya “aku baik-baik saja,” sambil terus tertawa miris, menertawai diriku sendiri…

Seminggu yang lalu, aku mencoba membuka hati itu lagi untuk seseorang yang lain. Dia cantik, baik, dan mungkin sangat sempurna di mata laki-laki. Aku sudah menceritakan ini padamu bukan? …. Aku dijodohkan. Kata mereka aku sudah pantas menikah. Seminggu berlalu, aku sering bersama gadis itu. Jalan, makan, atau ngobrol apa saja. Tapi… tidak seperti yang kau bayangkan. Aku masih merasa ada seseorang yang hilang dan ingin kutemukan lagi. Seseorang yang tidak pernah memberikan kesempatan untuk dicintai. Seseorang yang cintanya begitu menyakitkan juga begitu membahagiakan. Seseorang yang masih kutungggu sampai detik ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar