Minggu, 17 Januari 2010

Sungguh, aku kangen

Aku sedang tidak ingin bercerita tentang cinta. Tapi terasa itu bohong belaka. Aku terdorong dalam lubang. Sekadar bergerak dalam kelam. Karena aku kangen padamu. Kangen yang tak kunjung padam.

Memang sudah jadi takdirku untuk selalu jatuh cinta tiap kali memikirkanmu. Jadi bayangkan, bagaimana payahnya jatuh cinta berkali-kali dalam sehari hanya gara-gara memikirkanmu? Dan sialnya, bukan pada siapa-siapa. Tapi cuma padamu. Cuma padamu! Mungkin banyak orang akan bilang kalau aku cuma mengejar bayangan senja. Tapi kau adalah senja yang nyata, dan tiap saat memikirkanmu membuatku sengsara. Aku capek. Aku capek jatuh cinta padamu. Tapi, adakah yang bisa menyelamatkanku?

Saat ini aku lewat di tempat pertama kali kita ketemu dulu, dan entah kenapa aku ingin sekali memencet nomormu, mengajakmu jalan-jalan di sore yang pasti akan membuatmu begitu nyata dalam tempias cahya. Sayangnya aku masih ingat sms-mu : "Bisakah tolong saya untuk tidak men- sms atau menelpon?Karena saya takut jatuh cinta"

Lantas berhentilah aku di sini. Duduk di halte, tempat biasa kita duduk bersama dulu, melihat mobil gemuruh di kejauhan… oh, Sungguh, aku kangen kamu....