Sabtu, 31 Oktober 2009

Kau Tanya Lagi

Bersama alam, segala hal tentang mu melintas…
Seperti kereta yang tergesa-gesa
Jejak-jejak itu belum hilang ketika kau pergi,
Luka ini belumlah kering
Dan kau muncul tanpa peduli hal itu
Yah...
Dari awal kau memang tak pernah peduli

Kau selalu bertanya,
Perkataan yang mana?
Tangisan yang mana?
Waktu yang mana?

Kau selalu berpura-pura lugu ketika aku bersungguh
dan kau terus tertawa ketika aku jatuh

Ini hati sayang,
Bukan karang yang bisa kau kira kapan ia akan tumbang..
Kau datang,
Kau menghilang,
Dan kau buat lubang

Kristal Rindu

Diam adalah bahasa yang indah
adakah gerimis telah bertandang ke rumahmu
membawa sebuah pertanda

Aku mencintaimu,
sebab air mata telah menjadi kristal-kristal rindu seabad lalu

Kau adalah nama itu
yang tak sengaja ku ucap
saat mulai terlelap

Kau adalah suara itu
yang selalu ku dengar
Meski dalam bingar

Kau adalah bayangan itu
yang perlahan meninggalkan
saat ku lagi-lagi menemukan
meski selalu kau kecewakan

Hanya Satu Kata...

Sesungguhnya
Pengharapan dan penantian
Adalah kejenuhan dalam hidup
dan aku menjalaninya karenamu
Aku menanti satu kata darimu
Lama….
Sudah terlalu lama
Tapi tak pernah kauberi

Bertanya aku pada sungai
kemana air itu mengalir?
Juga kepada badai, kemana angin itu berhembus
Tapi tidak kepadamu

Kita,
Hanya bicara dengan rasa
Tanpa kata
Dalam diam
Tanpa suara

Tahukah kau...
Kerinduan itu telah menelanku dalam
Ia bicara tentang kenangan
Tentang impian
Meski aku telah menyuruhnya diam

Apa yang aku cari sebenarnya?
Kamukah?
Cintamukah?
Hatimukah?
Atau apa?

Aku menanti kata darimu...
Hanya kau yang mampu memberi jawab yang tepat
Hanya satu kata
Mohon, jangan kau simpan lama