Aku masih berdiri di tempat ini
Menunggu senja menjadi malam
Ditemani sebatang pohon kapas
Yang tak lagi berdaun
Aku tahu dia masih menyukai senja ini
Senja yang sama seperti 5 tahun lalu
Masihkah ia ingat?
Saat aku dan dia menunggu senja di sudut kota
Hingga suatu pagi aku pergi
Kujanjikan padanya akan kembali
Untuk kembali memandangi senja bersama
Ku katakan, tunggulah aku di sudut kota ini
Tapi nyatanya kabar jua tak pernah ku beri
Membiarkannya patah sendirian
Diamuk masa yang menelan hadirku
Seperti senja yang menjadi malam
Cinta adalah keberanian atau pengorbanan, katanya kini
Dia benar, aku seharusnya tak memintanya untuk menanti dulu
Dia telah merawat lukanya sendiri dalam diam
Dan aku datang mengusik luka itu lagi
Maaf, hanya kata itu untuknya
Bahwa aku telah menduakannya saat ia menanti
Bahwa aku tak pedulikannya
Bahwa aku membuatnya truama pada cinta pertama
Kini, baiknya aku pergi dari hidupnya
Aku kerikil masa lalunya
Tapi, ada yang harus ia tahu
Bahwa aku terlalu mencintainya sampai kini.
Selasa, 02 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar